1.3.a.9. Koneksi Antarmateri
Untuk melakukan perubahan sesuai yang diinginkan, dibutuhkan sebuah rumusan tujuan yang jelas serta upaya konkret sebagai langkah dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, dirumuskanlah sebuah visi guru penggerak sebagai gambaran masa depan, cita-cita yang ingin dicapai. Berikut ini adalah Visi saya sebagai guru penggerak dan langkah yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut dengan pendekatan inkuiri apresiatif menggunakan tahapan BAGJA.
Visi
Mewujudkan
murid yang berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan berwawasan global.
Untuk
mencapai hal tersebut, dibutuhkan sebuah tindakan nyata dalam melakukan
perubahan. Perubahan dengan pendekatan inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA
berdasarkan visi tersebut dirumuskan sebagai berikut.
Prakarsa
Perubahan
Salah
satu hal yang mendasar yang perlu diperhatikan saat ini adalah membangun akhlak
mulia anak didik. Oleh karena itu,dibutuhkan sebuah perubahan positif dengan
melibatkan seluruh aset-aset yang merupakan kekuatan disekolah dalam melakukannya.
Salah satu prakarsa perubahan yang akan dilakukan adalah membangun akhlak anak
didik melalui kegiatan kerohanian Islam.
Bagaimanakah murid yang memiliki akhlak
mulia? Yang dimaksud dalam hal ini adalah murid mampu mengamalkan nilai-nilai
agama dan kepercayaannya sebagai bentuk religiusitasnya, percaya, dan
menghayati keberadaan Tuhan serta memperdalam ajaran agamanya yang tercermin
dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap
ajaran agamanya. Selanjutnya, murid dengan profil ini juga menghargai segala
bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan juga dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, seorang
murid dapat dikatakan memiliki akhlak atau budi pekerti yang mulia.
Apa cara yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut? Agar kegiatan dapat terlaksana dan terprogram dengan
baik, perubahan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kegiatan kerohanian
Islam di lingkungan sekolah. Kegiatan ini kan melibatkan aset-aset pendukung di
sekolah seperti guru pendidikan agama Islam, Pkn, dan guru mapel lain yang memiliki
dasar keilmuan yang baik tentang agama Islam serta tentunya memiliki
keteladanan.
Apa saja program yang dilakukan dalam
kegiatan ROHIS? Dalam kegiatan kerohanian Islam, kegiatan yang menjadi program
utama adalah menumbuhkan kebiasaan murid dalam menjalankan syariat-syariat
agama, seperti salat 5 waktu, membaca Alquran yang baik, dan benar serta
memiliki etika dan sopan santun, baik dilingkungan sekolah, maupun di lingkungan
masyarakat.
Bagaimanakah langkah-langkah yang
dilakukan dalam mewujudkan perubahan? Langkah pertama yang dilakukan adalah
dengan membangun kolaborasi dengan rekan sejawat yang menjadi aset dan
merupakan kekuatan yang mendukung kita dalam melakauakn perubahan. Selanjutnya merancang
program pembiasaan yang dapat menumbuhkan kebiasaan anak didik, seperti menyusun
panitian harian pelaksana salat berjamaah di lingkungan sekolah, menyusun
jadwal pemberian materi keagamaan, dan
kegiatan tadabur Alquran.
Bagaimanakah bentuk evaluasi
pelaksanaan ROHIS? Evaluasi akan dilakasanakan baik mingguan ataupun bulanan,
selain itu masukan dari berbagai pihak dalam upaya menyempurnakan program yang
telah dilakukan diharapkan dari teman sejawat dan kepala sekolah. Kegiatan
ROHIS dalam bentuk pembiasaan diharapkan dapat membentuk murid yang memiliki ketakwaan
dan akhlak mulia. Murid yang memiliki akhlak yang baik akan mudah dituntun
dalam mencapai dan menguasai hal-hal positif yang lain, seperti toleransi, penguasaan
ilmu pengetahuan, dan kemandirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar