PGP-Angk2-Kabupaten
Jeneponto – Iskandar -1.4-Aksi Nyata
1. Latar Belakang
Membangun budaya positif di lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab seluruh
warga sekolah sebagai upaya membentuk karakter murid menuju profil pelajar
pancasila. Profil yang dimaksud, yakni 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan
global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Kesemua karakter ini perlu dibangun dan
tentunya dimulai dari lingkungan kelas dan sekolah.
Membangun
budaya positif perlu dimulai dari hal-hal sederhana, mampu dijalankan secara
konsisten, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh murid. Salah satu langkah
konkret dalam upaya membangun budaya positif di sekolah adalah dengan menyusun
kesepakatan kelas bersama dengan murid sebagai bagian dari upaya membangun
ahlak mulia, mandiri, dan kreatif. Melalui
kesepakatan kelas diharapkan tumbuhnya budaya positif dari murid. Kesepakatan
kelas yang disusun melalui pelibatan dan berdasar pada kebutuhan murid. Dengan
demikian budaya positif tersebut dapat terbangun atas inisiatif dan kesadaran
dari dalam diri murid itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai salah
seorang calon guru penggerak, saya akan mengupayakan lahirnya budaya positif
yang dimulai dari kelas-kelas yang saya ajar dengan membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan
kelas diperlukan dengan melihat beberapa kondisi di lapangan seperti rendahnya
disiplin peserta didik setelah aktivitas mereka lebih banyak dirumah selama
pandemi covid-19, kurangnya aktivitas sebagai bentuk penanaman budaya positif
seperti memulai aktivitas dengan berdoa, saling menghargai antara siswa yang
satu dengan yang lain saat menyampaikan ide dan pendapat saat proses belajar,
serta kecenderungan penilaian siswa terhadap aktivitas belajar kelompok dianggap
bukan proses belajar formal yang perlu diikuti dengan aturan dan tata krama,
seperti berbicara semaunya, keluar masuk ruangan, dan memulai dan mengakhiri
pembelajaran tanpa berdoa. Oleh karena itu, dibutuhkan satu langkah konkret dalam
upaya membangun budaya positif dalam belajar meskipun dalam bentuk kelompok
belajar.
2. Deskripsi Aksi Nyata yang Dilakukan.
Setelah
melalui tahap perencanaan, selanjutnya adalah tahap pelaksanaan aksi nyata.
- Melakukan komunikasi dan izin dari kepala sekolah tentang rencana pelaksanaan aksi nyata dalam bentuk kesepakatan kelas. Hal ini dilakukan sebagai sosialisasi awal pada penanggung jawab tertinggi di satuan pendidikan.
- Dari hasil diskusi dengn kepala sekolah, Kepala sekolah menyambut baik rencana membangun budaya positif melalui kesepakatan kelas. Selanjutnya, kepala sekolah meminta hal tersebut disosialisasikan dengan rekan guru mengenai bentuk pelaksanaan kesepakatan kelas dan mengharapkan guru-guru lain juga melakukan hal yang sama. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa budaya positif akan lebih mudah dijalankan dan berhasil jika ada kesepahaman dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh warga sekolah.
- Setelah sosialisasi dengan rekan guru, Selanjutnya, menjadwalkan penyusunan kesepakatan kelas dengan murid pada pertemuan awal di kelompok belajar di tahun ajaran 2021 – 2022. Kelompok belajar dibentuk sebagai langkah alternatif menekan penyebaran Covid-19 dan keterbatasan murid jika pembelajaran dilakukan secara daring (online). Kesepakatan kelas disusun dengan siswa pada tanggal 14 Agustus 2021 di kelas IX.1 dan pada tanggal 15 dikelas IX.2
Berikut
hasil kesepakatan kelas yang telah disusun bersama:
1. Murid
hadir tepat waktu sebelum memulai pembelajaran kelompok (budaya disiplin)
2. Memberi
salam sebelum masuk kelas. (Ahlak Mulia)
3. Berdoa
sebelum memulai pembelajaran yang dipimpin secara bergantian. (Ketakwaan kepada
Tuhan YME)
4. Jika
terlambat, melapor ke guru piket/jaga sebelum masuk kelas dengan menyampaikan
alasan keterlambatan. (mandiri dan tanggung jawab)
5. Mengangkat
tangan untuk meminta izin berbicara dan memulai setelah diizinkan.
6. Meminta
izin sebelum jika ingin meninggalkan ruang belajar.(Ahlak Mulia)
7. Berdoa
seblum menutup pembelajaran. (Ketakwaan kepada Tuhan YME dan Ahlak Mulia)
3. Hasil dari Aksi Nyata
yang Dilakukan.
Hasil
aksi nyata yang telah dilakukan sebagai upaya menumbuhkan budaya positif di
sekolah melalui kesepakatan kelas berjalan sesuai yang diharapkan. Kesepakatan
kelas disusun pada beberapa kelompok belajar. Berikut deskripsi aksi nyata setelah menyusun kesepakatan
kelas dan telah berjalan beberapa pekan:
- Murid mulai menunjukkan perubahan pada
kedisiplinan dengan hadir tepat waktu pada kelompok belajarnya meskipun belum
keseluruhan menunjukkan perubahan positif tersebut.
- Kecenderungan murid mulai menyadari
perlunya meminta izin sebelum berbicara, ditandai dengan mulainya murid saling
menegur jika ada yang murid yang berbicara tanpa mengangkat tangan dan
dipersilakan.
- Berdoa diakhir pembelajaran menyebabkan
murid lebih tertib meninggalkan ruang kelas.
- Tingkat partisipasi peserta didik dalam
belajar kelompok semakin meningkat dan obrolan antarsiswa di dalam kelas lebih
terarah dan tertib.
- Beberapa rekan guru mulai menyusun
kesepakatan kelas pada kelompok belajar yang diampunya.
- Wali kelas dan guru sangat mendukung
tumbuhnya budaya positif di sekolah melalui kesepakatan kelas.
4. Pembelajaran yang Didapat dari Pelaksanaan
Secara umum,
menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui kesepakatan kelas berjalan dengan
baik ditandai dengan beberapa keberhasilan, seperti disiplin siswa yang semakin
meningkat yang ditandai hadirnya mereka dalam kelompok belajar tepat waktu. Pembelajaran
menjadi lebih tertib dan murid lebih mampu menghargai temannya yang lain ketika
berbicara atau mengungkapkan pendapat.
Selain keberhasilan tersebut, beberapa hal
yang perlu ditingkatkan karena belum sesuai dengan rencana adalah budaya
positif dalam bentuk kesepakatan kelas belum seluruhnya dilakukan oleh murid. Masih
ada yang siswa yang tidak berani menghadap ke guru piket saat terlambat dan
memilih masuk kelas secara sembunyi-sembunyi. Masih ada siswa yang bertindak
tidak sesuai dengan kesepakatan kelas, terkhusus siswa yang tidak hadir saat
penyusunan kesepakatan kelas. Masih ada beberapa guru yang belum menyusun
kesepakatan kelas dengan kelompok belajar yang diampunya serta dukungan orang
tua dalam meningkatkan partisipasi belajar dan kedisiplinan murid masih rendah.
5. Rencana perbaikan untuk
pelaksanaan di masa mendatang.
Berdasarkan pembelajaran yang diperoleh dari proses pelaksanaan aksi nyata yang belum sesuai perencanaan, beberapa langkah perbaikan akan dilakukan ke depannya, antara lain:
- Memaksimalkan
sosialisasi pentingnya membuat kesepakatan kelas kepada guru-guru, terkhusus
yang belum menyusun kesepakatan kelas.
- Membahas ulang kesepakatan kelas di sela waktu belajar agar murid yang tidak hadir pada penyusunan lebih memahami kesepakatan kelas yang telah disusun.
- Membangun rasa tanggung jawab pada murid yang masih lalai dengan kesepakatan kelas melalui pendekatan personal.
- Melakukan pertemuan
dengan orang tua/wali murid dalam upaya membangun kesepahaman perlunya
pendampingan dan dukungan kepada murid dalam meningkatkan partisipasi belajar
dalam bentuk kelompok belajar khususnya saat pandemi covid-19.
- Pertemuan dengan orang tua murid akan dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar