Minggu, 13 Juni 2021

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui Kegiatan Kerohanian Islam

 1.3.a.9. Koneksi Antarmateri

Untuk melakukan perubahan sesuai yang diinginkan, dibutuhkan sebuah rumusan tujuan yang jelas serta upaya konkret sebagai langkah dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, dirumuskanlah sebuah visi guru penggerak sebagai gambaran masa depan, cita-cita yang ingin dicapai. Berikut ini adalah Visi saya sebagai guru penggerak dan langkah yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut dengan pendekatan inkuiri apresiatif  menggunakan tahapan BAGJA.

Visi

Mewujudkan murid yang berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan berwawasan global.

Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan sebuah tindakan nyata dalam melakukan perubahan. Perubahan dengan pendekatan inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA berdasarkan visi tersebut dirumuskan sebagai berikut.

Prakarsa Perubahan

Salah satu hal yang mendasar yang perlu diperhatikan saat ini adalah membangun akhlak mulia anak didik. Oleh karena itu,dibutuhkan sebuah perubahan positif dengan melibatkan seluruh aset-aset yang merupakan kekuatan disekolah dalam melakukannya. Salah satu prakarsa perubahan yang akan dilakukan adalah membangun akhlak anak didik melalui kegiatan kerohanian Islam.

          Bagaimanakah murid yang memiliki akhlak mulia? Yang dimaksud dalam hal ini adalah murid mampu mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai bentuk religiusitasnya, percaya, dan menghayati keberadaan Tuhan serta memperdalam ajaran agamanya yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya. Selanjutnya, murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan juga  dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, seorang murid dapat dikatakan memiliki akhlak atau budi pekerti yang mulia.

          Apa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? Agar kegiatan dapat terlaksana dan terprogram dengan baik, perubahan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kegiatan kerohanian Islam di lingkungan sekolah. Kegiatan ini kan melibatkan aset-aset pendukung di sekolah seperti guru pendidikan agama Islam, Pkn, dan guru mapel lain yang memiliki dasar keilmuan yang baik tentang agama Islam serta tentunya memiliki keteladanan.

          Apa saja program yang dilakukan dalam kegiatan ROHIS? Dalam kegiatan kerohanian Islam, kegiatan yang menjadi program utama adalah menumbuhkan kebiasaan murid dalam menjalankan syariat-syariat agama, seperti salat 5 waktu, membaca Alquran yang baik, dan benar serta memiliki etika dan sopan santun, baik dilingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.

          Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan perubahan? Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membangun kolaborasi dengan rekan sejawat yang menjadi aset dan merupakan kekuatan yang mendukung kita dalam melakauakn perubahan. Selanjutnya merancang program pembiasaan yang dapat menumbuhkan kebiasaan anak didik, seperti menyusun panitian harian pelaksana salat berjamaah di lingkungan sekolah, menyusun jadwal pemberian materi keagamaan,  dan kegiatan tadabur Alquran.

          Bagaimanakah bentuk evaluasi pelaksanaan ROHIS? Evaluasi akan dilakasanakan baik mingguan ataupun bulanan, selain itu masukan dari berbagai pihak dalam upaya menyempurnakan program yang telah dilakukan diharapkan dari teman sejawat dan kepala sekolah. Kegiatan ROHIS dalam bentuk pembiasaan diharapkan dapat membentuk murid yang memiliki ketakwaan dan akhlak mulia. Murid yang memiliki akhlak yang baik akan mudah dituntun dalam mencapai dan menguasai hal-hal positif yang lain, seperti toleransi, penguasaan ilmu pengetahuan, dan kemandirian.

Sabtu, 05 Juni 2021

Pemanfaatan Google formulir sebagai Aplikasi Alternatif dalam Ujian Semester

 (1.2.a.10.1. Aksi Nyata) Peran dan Nilai Guru Penggerak 

Iskandar, S.Pd.

CGP Angkatan ke-2 Kabupaten Jeneponto Sulsel

             Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, tuntutan dan tantangan menjadi seorang guru pun semakin berat. Dalam menghadapi tantangan ini, seorang guru harus menyiapkan diri jika tidak ingin tergilas  dengan kemajuan. Mengembangkan diri dengan meningkatkan kompetensi menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh seorang guru. Menguasai perangkat-perangkat yang merupakan kemutlakan dari kemajuan menjadi hal yang tak dapat dikesampingkan.

Salah satu praktik baik yang sejalan dengan nilai dan peran guru penggerak yang saya lakukan adalah saat menghadapi ujian semester di masa pandemi covid-19 dengan menjadi coach atau mentor guru lain dalam pemanfaatan aplikasi google formulir dalam penilaian. Hal ini saya wujudkan dalam bentuk pembimbingan guru di sekolah dalam memanfaatkan aplikasi google formulir sebagai aplikasi alternatif dalam pelaksaan ujian semester online di masa pandemi. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi guru, yakni keterbatasan kemampuan menggunakan aplikasi online dalam pelaksaan ujian semester.

Pendidikan