Jumat, 17 Juli 2020

Dokumentasi Karya



Puisi 1

Nyanyian Malam
Oleh Iskandar Al-Qahrany


Pada malam ini
Ingin kunyanyikan kembali dukaku
Bersenandung bersama malam
Menguntai kerinduan

Malam ini
Kuingin melepaskan segala gundah
Mengurai sari pati rasa yang bersemayam di dalam dada
Mengiris luka tertikam kenangan

Malam ini
Izinkan aku bersimpuh di hadapanMu
Sebab kutau hanya padaMu
Lantunan kasihku untuknya kan terjawab

Malam ini
Aku pasrahkan pada pemilih makna
Kepergiaan bukanlah perpisahan
kecintaanMu padanya Kau tunaikan dengan penyatuan

Puisi 2
Tangisan Negeri
oleh Iskandar 

Negeriku tak lagi ceria
Paginya hilang senyum
Entah Kapan kan berlalu semua beku
hanya wajah-wajah bimbang bak musafir tak tahu arah jalan
Semua bertanya Kapan kan berlalu

Bertanya Kapan arah jalan kan berakhir
Kulihat wajah-wajah itu
Berlalu tanpa senyum hanya?
Wahai engkau makhluk kecil 
Kapankah kau kan kembali
 

Kamis, 21 Mei 2020

Contoh Pidato Sambutan Idul Fitri di Masa Pandemi


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar, 3x
Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara-saudara kaum muslimin jamaah salat Ied warga perumahan Anwar Jaya permai yang dirahmati oleh Allah SWT!

pertamaa-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kita atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena sampai detik dan saat ini kita semua masih di karuniai oleh Allah dengan berbagai macam kenikmatan, baik kenikmatan itu berupa iman dan kesempatan, sehingga kita dapat berkumpul di pagi yang bahagia ini sebagai bentuk kemenangan kita yang telah melewati puasa selama sebulan penuh lamanya. Salawat serta salam senantiasa tercurah kepada Junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW sebagai tauladan dan rahmat bagi seluruh Alam.

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Swt!

Selasa, 19 Mei 2020

Seperti Apa Guru Masa Depan ...?


Oleh Iskandar

Beberapa hari terakhir, profesi guru dikagetkan oleh pernyataan salah seorang pengamat dan praktisi pendidikan abad 21, Indra Charismiadji. Sebuah penyataan yang yang memunculkan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Indra menyoroti kualitas guru di Indonesia sebagai hulu rendahnya capaian atau kualitas pendidikan.

Dikutip dari http://berita.upi.edu/ Indra Charismidji mengatakan, “Bagaimana bisa maju pendidikan kita kalau guru di Indonesia antikritik, maunya gaji besar, tetapi kualitasnya rendah…” Tentu saja pernyataan terebut menuai kritik yang didominasi dari kalangan guru. Pernyataan ini dianggap menyakiti perasaan guru. Hal terssebut tentunya memunculkan pertanyaan, benarkah semua guru kondisinya sama dengan yang disampaikan? Secara jujur, pernyataan dari Indra ada benarnya juga meski tidak harus dalam bentuk generalisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof.Dr.Cecep Darmawan, guru besar dan pengamat kebijakan publik UPI, yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan Indra Charismiadji tidak sepenuhnya benar dan pernyataan tersebut tidak efektif menyasar entitas guru. Menyimpulkan guru antikritik, maunya gaji besar dan kualitasnya rendah bagai memukul nyamuk yang ada di pipi bayi dengan pentungan. Cecep Darmawan melanjutkan jika yang dibutuhkan saat ini adalah bukan hanya kritik, tetapi juga harus disertai dengan solusi dan tentunyaa karya nyata.

Sekaitan dengan kasus tersebut, marilah kita melihat langsung kelapangan, tak dapat dipungkiri jika memang kita masih menemukan sebagian guru memiliki kompetensi yang terbatas terhadap penggunaan teknologi dalam menunjang pelaksanaan pembelajaaran. Pada kondisi riil dilapangan, masih ditemukan guru yang tidak mampu mengoperasikan komputer. Jika kecakapan dasar ini tidak dikuasai oleh seorang guru, kemampuan lain, seperti penyusunan bahan ajar, media pembelajaaran berbasis IT, tambahan sumber belajar dan kebutuhan penunjang yang lain tentunya tidak akan mampu pula dilakukan.

Senin, 11 Mei 2020

Ekologi Sastra dan Budaya



Pengantar

Karya sastra pada hakikatnya adalah tanggapan seseorang (pengarang) terhadap situasi dalam masyarakat sekelilingnya. Karya sastra itu adalah cerminan kehidupan dalam masyarakat, yang diamati oleh pencipta karya sastra yang selanjutnya dibumbui dengan tanggapan dan imaginasi pengarang terhadap kehidupan itu. Andre Hardjana menegaskan bahwa ” Sastra”sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan orang dalam kehidupan, apa yang telah dialami orang tentang kehidupan, apa yang telah dipermenungkan orang mengenai segi-segi kehidupan yang paling menarik minat secara langsung lagi kuat- pada hakekatnya adalah kehidupan lewat bentuk bahasa (1981 : 10).
Karya sastra merupakan suatu produk ciptaan seorang sastrawan yang berisi pesan pengarang kepada pembacanya. Karya sastra dicipkaan oleh sastrawan tidak hanya untuk dibaca sendiri, melainkan ada ide, gagasan, pengalaman, dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca. Diharapkan apa yang itu menjadi masukan sehingga pembaca dapat mengambil kesimpulan dan menginterpretasikannya sebagai sesuatu yang dapat berguna bagi perkembangan hidupnya. Hal ini dapat membuktikan bahwa karya sastra dapat mengembangkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat.

Sabtu, 09 Mei 2020

Silabus Bahasa Indonesia SMP Kelas 8 Semester 1

RPP Teks Berita Kelas 8

Mars Ikatan Guru Indonesia


Unsur-Unsur Buku


Foto-Foto


Morfonemik Bahasa Indonesia

Oleh:Iskandar

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu bidang pengkajian bahasa Indonesia yang cukup menarik adalah bidang tata bentukan atau morfologi. Bidang ini menarik untuk dikaji karena perkembangan kata-kata baru yang muncul dalam pemakaian bahasa sering berbenturan dengan kaidah-kaidah yang ada pada bidang tata bentukan ini. Oleh karena itu perlu dikaji ruang lingkup tata bentukan ini agar ketidaksesuaian antara kata-kata yang digunakan oleh para pemakai bahasa dengan kaidah tersebut tidak menimbulkan kesalahan sampai pada tataran makna. Jika terjadi kesalahan sampai pada tataran makna, hal itu akan mengganggu komunikasi yang berlangsung. Bila terjadi gangguan pada kegiatan komunikasi, gugurlah fungsi utama bahasa yaitu sebagai alat komunikasi dan hal ini tidak boleh terjadi.

Salah satu gejala dalam bidang tata bentukan kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki peluang permasalahan dan menarik untuk dikaji adalah proses morfofonemik atau morfofonemis. Permasalahan dalam morfonemik cukup variatif, pertemuan antara morfem dasar dengan berbagai afiks sering menimbulkan variasi-variasi yang kadang membingungkan para pemakai bahasa. Sering timbul pertanyaan dari pemakai bahasa, manakah bentukan kata yang sesuai dengan kaidah morfologi. Yang menarik adalah munculnya pendapat yang berbeda dari ahli bahasa yang satu dengan ahli bahasa yang lain. Fenomena itulah yang menarik bagi kami untuk melakukan pengkajian dan memaparkan masalah morfofonemik dalam bahasa Indonesia.

Workshop SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) GRATIS!



JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR !

BISMILLAH. Kelas SAGUSABLOG(Satu Guru Satu Blog) telah dibuka, khusus anda anggota IGI (Ikatan Guru Indonesia) Silakan anda gabung di grup telegram Sagusablog dengan cara KLIK di bawah.

Pendidikan