Jumat, 12 November 2021

Program Dg BaTola (Dengan Membaca Tokoh Idola)

PGP- Angkatan 2 - Kabupaten Jeneponto – Iskandar -Aksi Nyata Paket Modul 3.

Pembinaan dan Pengembangan Literasi Murid melalui Kegiatan membaca Riwayat Hidup Tokoh Idola.

Program Pembinaan dan Pengembangan Literasi yang diberi nama Dg. BaTola yang merupakan singkatan dari “Dengan Membaca Tokoh Idola dirancang sebagai upaya membangun kesadaran dan semangat literasi murid yang sangat memperihatinkan. Sebagai mana diketahui bahwa kemampuan literasi anak-anak Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Selanjutnya, data ini diperkuat oleh Suhajar Diantoro (staf Ahli Mendagri) pada rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021 yang mengatakan bahwa tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62.

Literasi sendiri adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Rendahnya tingkat literasi disebabkan rendah budaya bacanya. Karena diklaim sebagai bangsa yang rendah budaya bacanya, maka rendah pula indeks literasinya.

          Hal ini tentunya patut menjadi perhatian dan keresahan kita bersama. Rendahnya tingkat literasi anak-anak kita juga dapat diamati pada murid di UPT SMPN 6 Binamu, Kabupaten Jeneponto. Kemampuan bernalar, rendahnya pemahaman isi teks, dan kemampuan menyelesaikan soal test literasi menjadi indikator rendahnya kemampuan literasi mereka.

Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan sebuah program yang dapat memunculkan atau memantik semangat dan memotivasi anak-anak dalam membaca sampai terbangun budaya baca yang baik. Salah satu program sebagai aksi nyata dari hal ini adalah membangun semangat dan budaya literasi anak melalui kegiatan membaca tokoh idola atau disingkat Dg, BaTola.

          Pemilihan tokoh idola sebagai bahan literasi sebagai upaya awal membangun minat anak-anak untuk membaca. Tokoh dari kalangan atlet terkenal atau tokoh yang diidolakan kalangan remaja menjadi pilihan untuk ditampilkan di awal program. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa bacaan berkaitan dengan tokoh-tokoh idola dikalangan remaja dan anak-anak adalah bacaan ringan, memberi hiburan, dan dapat menginspiratif  anak-anak untuk berkarya dengan meniru tokoh idola mereka.

          Program Dg BaTola dilakukan dengan membangun komunikasi dan mengajak rekan-rekan guru berkolaborasi dalam menyukseskan program. Hal pertama yang dilakukan sebagai tahapan pelaksanaan program adalah dengan melakukan diskusi dengan kepala sekolah, latar belakang/ide, dan bentuk pelaksaan program. Selanjutnya, melakukan sosialisasi dengan rekan-rekan guru dengan mengadakan pertemuan sederhana. Pertemuan dengan rekan-rekan guru untuk mendiskusikan strategi pelaksanaan, bentuk monitoring dan evaluasi, dan pelaporan. Dukungan, masukan, dan saran guru menjadi dasar dalam melaksanakan program.

Realisasi Program

Melalui diskusi dengan rekan-regan guru, ditentukanlah tokoh yang akan ditampilkan pada awal pelaksanaan. Bahan literasi akan ditempel pada beberapa spot literasi di awal pekan. Selanjutnya, sebagai bentuk monitoring dan evaluasi program, guru-guru akan melakukan diskusi dengan murid sebelum masuk pembelajaran. Beberpa pertnyaan yang di sepakati sebagai pertanyaan pemantik untuk menggali pemahaman murid tentang tokoh yang ditampilkan di antaranya pertenyaan2 sederhana seperti;

·       Siapa tokoh yg ditampilkan pekan ini?

·       Apa kelebihan2 tokoh?

·       Apa hal menarik dari tokoh?

·       Hal yang bisa diteladani dari tokoh?

·       Bagaimana pendidikan tokoh?

·       Dimanakah sekolah/kuliah?

·       Apa prestasinya?

·       Dll

Pada tahapan ini, jawaban siswa tidak dituntut lengkap dan menguraikan pemahaman dengan rinci melaikan hanya identifikasi awal semangat dan motivasi mereka. Setiap guru diharapkan melakukan proses ini sebagai bentuk monitoring pelaksanaan program. Selanjutnya, evaluasi dilakukan pada akhir pean dengan berdiksi tentang respon siswa, keberhasilan, dan kelemahan program selama sepekan. Pada pertemuan akhir pekan, akan disepakati tokoh yang akan ditempilkan pada pekan berikutnya.

Kesan dalam Pelaksanaan Aksi Nyata

Dalam pelaksanaan aksi nyata, banyak hal yang menarik saya temukan dan perlu dieksplorasi lebih lanjut. Program yang dirancang sebagai upaya membangun semangat dan budaya literasi murid direspon dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Guru-guru memberikan dukungan dengan terlibat dalam program. Guru memberikan saran dan masukan bentuk penyajian dan bahan literasi yang akan ditampilkan. Selanjutnya, guru juga aktif dalam melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini tentunya memberikan semangat tersendiri untuk mengelola dan melanjutkan program agar lebih baik lagi.

Selanjutnya, respon sebagian murid terhadap program juga sangat baik. Beberapa Murid menyempatkan diri untuk membaca sebelum jam pembelajaran atau jam istirahat. Meskipun masih banyak juga dari siswa yang tidak tertarik untuk untuk ikut aktif dalam kegiatan literasi tersebut.  Sebagai bahan pembelajaran, beberapa faktor penyebab masih adanya siswa yang kurang tertarik, yakni tokoh yang ditampilkan bukan idola mereka, masih belum adanya penekanan dari guru-guru untuk membaca biografi tokoh yang ditampilkan, dan masih rendahnya minat baca dari murid pada tingkat SMP.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa perencanaan yang akan dilakukan ke depan sebagai hasil evaluasi adalah menggali informasi, saran, dan masukan bukan hanya dari guru melainkan dari murid tentang tokoh-tokoh yang mereka idolakan. Hal ini akan menjadi acuan dalam menentukan tokoh yang akan ditampilkan dalam pada spot literasi yang telah disiapkan.

Diharapkan program ini dapat berlanjut dan lebih ditingkatkan baik dari pengelolaan maupun pada pelaksanaan monitoring dan evaluasinya. Program ini dapat memantik semangat murid dalam membangun minat dan budaya literasi sejak dini. Hal ini tentu saja akan terlaksana dengan baik jika didukung dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Kolaborasi menjadi faktor penentu keberhasilan program Dg BaTola sebagai program unggulan dalam membangun budaya literasi di UPT SMP Negeri 6 Binamu Kab. Jeneponto. 

Dokumentasi Pelaksanaan Program

Sosialisasi dengan Kepala Sekolah dan Guru


Pemasangan Papan Spot Literasi



Pelaksanaan

Pemasangan Bahan Literasi

Proses Literasi

(Membaca Tokoh Idola)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan