PGP- Angkatan 2 - Kabupaten Jeneponto – Iskandar -Aksi Nyata Paket Modul 3.
Pembinaan dan Pengembangan Literasi Murid melalui Kegiatan membaca Riwayat Hidup Tokoh Idola.
Program Pembinaan dan Pengembangan Literasi
yang diberi nama Dg. BaTola yang merupakan singkatan dari “Dengan Membaca Tokoh
Idola dirancang sebagai upaya membangun kesadaran dan semangat literasi murid
yang sangat memperihatinkan. Sebagai mana diketahui bahwa kemampuan literasi
anak-anak Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara atau berada 10
negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan
survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang
di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada
2019. Selanjutnya, data ini diperkuat oleh Suhajar Diantoro (staf Ahli
Mendagri) pada rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021 yang mengatakan bahwa tingkat
literasi Indonesia pada
penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62.
Literasi sendiri adalah kedalaman
pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Rendahnya tingkat
literasi disebabkan rendah budaya bacanya. Karena diklaim sebagai bangsa yang
rendah budaya bacanya, maka rendah pula indeks literasinya.
Hal ini tentunya patut menjadi
perhatian dan keresahan kita bersama. Rendahnya tingkat literasi anak-anak kita
juga dapat diamati pada murid di UPT SMPN 6 Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Kemampuan bernalar, rendahnya pemahaman isi teks, dan kemampuan menyelesaikan
soal test literasi menjadi indikator rendahnya kemampuan literasi mereka.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan sebuah
program yang dapat memunculkan atau memantik semangat dan memotivasi anak-anak
dalam membaca sampai terbangun budaya baca yang baik. Salah satu program
sebagai aksi nyata dari hal ini adalah membangun semangat dan budaya literasi
anak melalui kegiatan membaca tokoh idola atau disingkat Dg, BaTola.
Pemilihan tokoh idola sebagai bahan
literasi sebagai upaya awal membangun minat anak-anak untuk membaca. Tokoh dari
kalangan atlet terkenal atau tokoh yang diidolakan kalangan remaja menjadi
pilihan untuk ditampilkan di awal program. Hal ini dilakukan dengan asumsi
bahwa bacaan berkaitan dengan tokoh-tokoh idola dikalangan remaja dan anak-anak
adalah bacaan ringan, memberi hiburan, dan dapat menginspiratif anak-anak untuk berkarya dengan meniru tokoh
idola mereka.
Program Dg BaTola dilakukan dengan
membangun komunikasi dan mengajak rekan-rekan guru berkolaborasi dalam
menyukseskan program. Hal pertama yang dilakukan sebagai tahapan pelaksanaan
program adalah dengan melakukan diskusi dengan kepala sekolah, latar belakang/ide,
dan bentuk pelaksaan program. Selanjutnya, melakukan sosialisasi dengan
rekan-rekan guru dengan mengadakan pertemuan sederhana. Pertemuan dengan
rekan-rekan guru untuk mendiskusikan strategi pelaksanaan, bentuk monitoring
dan evaluasi, dan pelaporan. Dukungan, masukan, dan saran guru menjadi dasar
dalam melaksanakan program.
Realisasi
Program
Melalui diskusi dengan rekan-regan guru,
ditentukanlah tokoh yang akan ditampilkan pada awal pelaksanaan. Bahan literasi
akan ditempel pada beberapa spot literasi di awal pekan. Selanjutnya,
sebagai bentuk monitoring dan evaluasi program, guru-guru akan melakukan
diskusi dengan murid sebelum masuk pembelajaran. Beberpa pertnyaan yang di
sepakati sebagai pertanyaan pemantik untuk menggali pemahaman murid tentang
tokoh yang ditampilkan di antaranya pertenyaan2 sederhana seperti;
·
Siapa tokoh yg ditampilkan pekan ini?
·
Apa kelebihan2 tokoh?
·
Apa hal menarik dari tokoh?
·
Hal yang bisa diteladani dari tokoh?
·
Bagaimana pendidikan tokoh?
·
Dimanakah sekolah/kuliah?
·
Apa prestasinya?
·
Dll
Pada tahapan ini, jawaban siswa tidak
dituntut lengkap dan menguraikan pemahaman dengan rinci melaikan hanya identifikasi
awal semangat dan motivasi mereka. Setiap guru diharapkan melakukan proses ini
sebagai bentuk monitoring pelaksanaan program. Selanjutnya, evaluasi dilakukan
pada akhir pean dengan berdiksi tentang respon siswa, keberhasilan, dan
kelemahan program selama sepekan. Pada pertemuan akhir pekan, akan disepakati
tokoh yang akan ditempilkan pada pekan berikutnya.
Kesan
dalam Pelaksanaan Aksi Nyata
Dalam pelaksanaan aksi nyata, banyak hal
yang menarik saya temukan dan perlu dieksplorasi lebih lanjut. Program yang
dirancang sebagai upaya membangun semangat dan budaya literasi murid direspon
dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Guru-guru memberikan dukungan dengan
terlibat dalam program. Guru memberikan saran dan masukan bentuk penyajian dan
bahan literasi yang akan ditampilkan. Selanjutnya, guru juga aktif dalam
melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini tentunya memberikan semangat
tersendiri untuk mengelola dan melanjutkan program agar lebih baik lagi.
Selanjutnya, respon sebagian murid terhadap
program juga sangat baik. Beberapa Murid menyempatkan diri untuk membaca
sebelum jam pembelajaran atau jam istirahat. Meskipun masih banyak juga dari
siswa yang tidak tertarik untuk untuk ikut aktif dalam kegiatan literasi
tersebut. Sebagai bahan pembelajaran,
beberapa faktor penyebab masih adanya siswa yang kurang tertarik, yakni tokoh
yang ditampilkan bukan idola mereka, masih belum adanya penekanan dari
guru-guru untuk membaca biografi tokoh yang ditampilkan, dan masih rendahnya
minat baca dari murid pada tingkat SMP.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
beberapa perencanaan yang akan dilakukan ke depan sebagai hasil evaluasi adalah
menggali informasi, saran, dan masukan bukan hanya dari guru melainkan dari
murid tentang tokoh-tokoh yang mereka idolakan. Hal ini akan menjadi acuan
dalam menentukan tokoh yang akan ditampilkan dalam pada spot literasi yang
telah disiapkan.
Diharapkan program ini dapat berlanjut dan
lebih ditingkatkan baik dari pengelolaan maupun pada pelaksanaan monitoring dan
evaluasinya. Program ini dapat memantik semangat murid dalam membangun minat
dan budaya literasi sejak dini. Hal ini tentu saja akan terlaksana dengan baik
jika didukung dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Kolaborasi menjadi faktor
penentu keberhasilan program Dg BaTola sebagai program unggulan dalam membangun
budaya literasi di UPT SMP Negeri 6 Binamu Kab. Jeneponto.
Dokumentasi Pelaksanaan Program
Sosialisasi
dengan Kepala Sekolah dan Guru
Pemasangan Papan Spot Literasi
Pemasangan Bahan Literasi
Proses Literasi
(Membaca Tokoh Idola)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar