Minggu, 30 Mei 2021

Peran dan Nilai Guru Penggerak

 (1.2.a.9 Koneksi Antarmateri - Peran dan Nilai Guru Penggerak

            Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, tuntutan dan tantangan menjadi seorang guru pun semakin berat. Dalam menghadapi tantangan ini, seorang guru harus menyiapkan diri jika tidak ingin tergilas  dengan kemajuan. Mengembangkan diri dengan meningkatkan kompetensi menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh seorang guru. Menguasai perangkat-perangkat yang merupakan kemutlakan dari kemajuan menjadi hal yang tak dapat dikesampingkan.

            Salah satu program yang diharapkan dapat melahirkan guru-guru yang dapat menjawab tantangan dan kemajuan saat ini adalah program guru penggerak. Program ini diharapkan dapat menjadi momentum lahirnya guru-guru yang profesional, ujung tombak perubahan, dan pemimpin pembelajaran. Guru yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistis. Guru yang aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya agar dapat mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid dan menjadi teladan dalam upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Ki Hajar Dewantara

            Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru penggerak tentunya dituntut menjalankan peran dan menguasai nilai-nilai sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Terdapat lima butir peran guru penggerak meliputi 1) menjadi pemimpin pembelajaran, 2) menggerakkan komunitas praktisi, 3) menjadi coach atau mentor bagi guru lain, 4) mendorong kolaborasi antar guru, 5) mewujudkan kepemimpinan murid. Selain kelima peran tersebut, terdapat lima nilai yang dituntut mampu dimiliki oleh seorang guru penggerak. Kelima nilai tersebut meliputi, 1) mandiri, 2) inovatif, 3)kolaboratif, 4) reflektif, dan 5) berpihak pada murid.

            Peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran diwujudkan dengan menciptakan suasana lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh kembang murid. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menjadi inisiator dalam upaya mengembangkan segala aspek yang mendukung terciptanya lingkungan belajar yang berpihak pada murid. Menggerakkan komunitas praktisi diwujudkan dengan menghidupkan komunitas belajar guru seperti MGMP dan KKG. Selanjutnya, menjadi coach atau mentor bagi guru lain dapat diwujudkan di lingkungan sekolah  maupun dengan rekan sejawat di komunitas belajar. Mendorong kolaborasi antarguru diwujudkan dengan membangun komunikasi dan diskusi dengan seluruh warga sekolah dalam upaya mendukung terciptanya lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang murid. Melakukan komunikasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan dan masyarakat. Pada peran mewujudkan kepemimpinan murid diwujudkan dengan melakukan pembinaan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pengembangan mental dan spiritual murid.

Selanjutnya, Nilai guru penggerak diwujudkan dengan mengembangkan diri dengan menumbuhkan semangat dari dalam diri, berkreasi dan menciptakan gagasan baru sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Selalu terbuka dan membangun kerjasama dengan seluruh pihak yang dapat mendukung pengembangan murid dan pembelajaran. Melakukan refleksi dan menjadikan hasil refleksi sebagai acuan dalam upaya melakukan perbaikan dan pengembangan dan menciptakan suasana pembelajaran yang berpihak dan sesuai dengan kebutuhan murid. Dengan menjalankan peran dan nilai guru penggerak, seorang guru akan lebih terampil dan kompeten menjalankan tugasnya  dan dari guru inilah diharapkan akan lahirnya profil pelajar pancasila.

Nilai dan peran guru penggerak merupakan penjabaran dari filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Menurut KHD bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Tujuan ini dijabarkan dalam peran guru penggarak sebagai pemimpin pembelajaran, yaitu guru yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang dapat menuntun tumbuh kembangnya murid. Tujuan ini pun diperkuat dengan nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak yakni pembelajaran yang berpihak kepada murid. Selanjutnya, menurut KHD pendidikan itu harus sesuai dengan kodrat zaman. Pendidikan harus mampu menjawab tantangan dan kemajuan zaman. Untuk menjawab hal tersebut, seorang guru tentunya dituntut mampu memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan. Penguasaan teknologi melalui pengembangan diri, baik secara mandiri maupun berkolaborasi. Seorang guru dituntut mampu mengenali dan menggali potensi yang dimiliki melalui kegiatan refleksi, lebih kreatif, dan mampu menemukan gagasan baru yang tepat dalam situasi tertentu.

Dalam upaya menerapkan peran dan memiliki nilai guru penggerak, dibutuhkan upaya dan kesadaran dari seorang guru dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. Tidak menjadikan pembelajaran sebagai proses transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada murid saja. Akan tetapi lebih dari hal tersebut. Pendidikan harus diupayakan dapat dapat dilakasanakan dalam upaya menuntut siswa agar dapat mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan tertinggi pada satuan pendidikan harus memberikan dukungan dan motivasi melalui kebijakan pada tingkat sekolah. Guru sebagai rekan sejawat mampu memberikan dukungan dan masukan positif dalam upaya menjalankan peran dan mewujudkan nilai guru penggerak. Dinas Pendidikan sebagai lembaga yang menaungi diharapkan mampu memberikan dukungan dan kebijakan kepada guru-guru yang mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan